Bromo Journey
Jadi aku ke Bromo itu sekitar bulan Oktober 2019. Masuk ke dalam kawasan TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru), kalian bisa kesana lewat beberapa pilihan akses. So, akan kubagi cerita based on my experience.
![]() |
Sunrise Bromo |
How To Get There
Gunung Bromo itu jaraknya sekitar 3/4 jam dari Kota Malang, untuk sampai sana bisa naik kereta, mobil atau pesawat, setelah itu perjalanan dilanjut ke kawasan Bromo. Banyak akomodasi penginapan yang bisa dijadikan referensi, yaitu di Kota Malang, kota Batu atau dekat dengan gunung Bromo, tentunya dengan range harga yang beragam, tinggal disesuaikan dengan budget kantong.
![]() |
Jeep yang aku tumpangi di savana Bromo |
Perjalanan ke Bromo bisa direncanakan sendiri, atau kalau ga mau ribet dan mau terima beres, bisa juga join open trip dari berbagai penyedia jasa wisata Bromo (bisa dicari infonya di beberapa platform digital; ig-google-etc). Dan aku pilih untuk ikut open trip :)
Biaya untuk join open trip sangat beragam, kembali lagi, disesuaikan dengan budget liburan. Ada yang menawarkan start from 250k/person dengan beragam spot wisata dan fasilitas yang diberikan, nah untuk hal ini, bisa dilihat review/testimoninya untuk memantapkan pilihan hati.
Dikarenakan hotel yang aku tempati berlokasi di Kota Malang, jadi untuk menuju Gunung Bromo dijemput sekitar pukul 11/12 malam. Jeep yang menjemput langsung membawa kita ke basecamp sebelum akhirnya lanjut perjalanan, jadi sampai Bromo langsung liat sunrise.
Spot Wisata
1. Sunsire Point di Bukit Kingkong
Kebetulan guide dari open trip yang aku ikuti punya inisiatif ngajakin ke satu spot ini, karena kalo di spot lainnya bejibun orang buat liat sunrise. Kalau ga, minta aja anterin ke spot ini, karena jauh lebih sepi dibandingkan dengan spot sunrise lainnya. Asli, ciamik banget pemandangannya.
2. Bukit Widodaren
Lebih tepatnya adalah spot di dekat gunung Widodaren, yang terletak berdekatan dengan gunung Bromo dan gunung Batok.
3. Pasir Berbisik
Pasir berbisik ini adalah hamparan pasir yang membentang luas di kawasan Bromo. Konon pasir berbisik ini akan menciptakan suara desis ketika pasirnya saling bergesekan karena terbawa angin. Maybe next time, bisa sambil diamati ya ;)
4. Savana Bromo (Bukit Teletubies)
Buat yang mau liat savana tapi ga mau jauh-jauh ke Afrika, bisa banget ditemuin di Bromo. Kebetulan Oktober kemarin belum hujan, jadi savananya epic dengan daun-daun kecoklatan kering. Sayangnya banyak dari beberapa bagian bukit habis kebakaran. Kalau datang di musim penghujan, bisa dipastikan kawasan ini akan hijau subur.
![]() |
bagian warna hitam - pasca kebakaran |
Masih ada beberapa spot seperti kawah Bromo, Penanjakan, dll yang ga aku datengin.
Dengan beberapa spot yang udah aku jabarkan diatas, trip bisa selesai sebelum jam makan siang, tergantung lamanya foto di spot tadi. Bromo itu cantik di setiap waktu, baik itu musim kemarau atau penghujan, jadi tempat ini tetep epic buat didatengin kapan aja.
Tips Jalan-jalan ke Bromo
*siapkan pakaian tebal, kalau bisa yang warnanya cerah, haha konten foto :p
*jangan lupakan obat pribadi
*cari penyedia jasa open trip yang terpercaya, kalau bisa cari yang sekaligus documentation package
*ajak travelmate biar jalan-jalan makin seru
Selamat menabung, membuat bucket list, dan mencari tiket promo! Selamat liburan :)
Xx,
Syifa'
Follow me on
ig @syifanikr
Twitter @syifanikr
No comments: